ISLAM
ADALAH JAWABAN
“Umat Islam
mundur karena meninggalkan agamanya, sementara orang barat maju karena
meninggalkan agamanya” ~Syekh Syakib Arsalan~ Dalam hadist Rasulullah SAW
disebut al Islamu ya’lu walaa yu’la ‘alaih” paling tinggi dan tidak ada yang
melebihinya” Islam sebagai anugerah terindah dari Allah SWT, harusnya menjadi
dasar rujukan dalam menghadapi kehidupan ditengah serangan badai jahiliyyah.
Dikekinian,
apa-apa Barat telah menjadi role model kita, Barat-lah yang paling keren di
mata kita. Padahal seorang Martine Kramer, bangsa Yahudi Direktur Moshe Dayan
Cntre for Middle Eastrn and African Studies, Univ. Tel Aviv Israel, mengatakan
, jika saja di tahun 1000 M , hadiah nobel sudah ada pasti bakal direbut sepenuhnya
oleh orang Islam.
Salah
satunya mungkin Al Biruni (973-1050 M), seorang multi ahli yang brillian dengan
berbagai keahlian : astronom,matematikawan, ahli mineral, pakar botani, bahasa
dan sejarah. Yahudi terkemuka mengakui bangsa Yahudi mengalami masa keemasan
bukan saat sekarang, saat menjadi negara teroris dengan Israelnya. Seumur-umur
menjadi bangsa selama 2500 tahun, bangsa Yahudi paling makmur dan gemilang
justru di bawah kekuasaan Khalifah Islam Namun banyaknya kelakuan buruk
orang-orang yang “mengaku” Islam membuat agama mulia ini, akhirnya terlihat
‘rese’, rusuh bahkan kumuh.
Tidak
sedikit yang menganggap jika ingin menjadi Islam sejati mesti ke Arab-araban,
perampuan boleh di madu, hukum rajam yang bikin bulu kuduk merinding sehingga
jika mengikuti ajaran Islam akan dianggap kampungan. Belum lagi, munculnya
organisasi-organisasi yang bersifat “eksklusif “habis. Baiklah, mari kita coba
menengok sebentar ke belakang, bagaimana sejarah Islam 13 abad lamanya,
menggenggam dunia.
Okelah, kita
tahu bahwa romantisme sejarah saja tidak akan cukup, tapi minimal kita tahu
bahwa ketika Islam dipraktekkan dalam pentas sejarah, hasilnya akan luar biasa.
Jadi sebagai umat muslim, tidak perlu kita merasa minder, kita bisa menatap ke
depan dengan bercermin pada sejarah kita sendiri lalu mengambil sisi
positifnya.
Annemarie
Schimmel, berkebangsaan Jerman professor di bidang kajian Asia Selatan Harvard
University, jauh sebelumnya telah mengatakan. Tidak memberikan tempat bagi
keragu-raguan; Agama yang berjaya inilah satu-satunya agama sejati dan orang
yang mengajarkannya adalah nabi Tuhan yang sejati pula.
PALESTINE,
FORGIVE US!
Ya Rabb,
terima kasih masih menggetarkan hati kami,tak buta pada ujianmu; tentang
persaudaraan, kemanusian dan cinta kami.Sedang berlangsung di sana, tempat yang
bernama PalestinaTak ada yang sulit bagi-Mu, Tuhan Yang aku sembah.Dengan
kehendak-Mu, saat ini pun musuh kami akan lenyap.Semudah
Engkau
membolak balik hati kami, Wahai Sang Pemilik hidup kami.Ampuni kami Ya
Allah,atas ketakutan, kehilafan kami dan ketidakberdayaan kami,
atas
saudara-saudara kami.
atas
kegembiraan kami, pada kesedihan mereka
atas
kebebasan kami, pada keterbelengguan mereka
atas
kenyamanan kami, pada ketakutan mereka.
atas
kekenyangan kami, pada kelaparan mereka.
atas
kerugian kami, pada kesahidan mereka
Ya Allah,
Zat Yang Maha Agung, jika doa dan airmata kami masih bisa membantu mereka
biarkan ini menjadi senjata kami hingga kami memiliki keberanian membela
agama-Mu dengan tangan kami. Office, ba’da dzuhur 1, Juni 2010 (Umma Azura)
“Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Allaahumma’jurni fii mushiibatii
wakhluflii khairan minhaa ” “Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami
akan kembali. Ya Allah, berilah pahala kepadaku dan gantilah aku dengan yang lebih
baik (dari musibah ini).” (HR Muslim 2/632).
surat Al-Baqarah 156-157:
“Orang-orang
yang apabila tertimpa musibah mereka mengatakan: “inna lillahi wa inna ilaihi
raji’un (Sesungguhnya kami ini milik Allah dan kami akan kembali kepada-Nya).
Mereka itu mendapatkan shalawat (pujian) dan rahmah. Merekalah orang-orang yang
mendapat petunjuk.”
My note :
ahhh, hanya
hembusan nafas panjang membaca berita-berita sedih itu. Tentang sebuah negeri
seribu konflik yang sudah mengabariku sejak saat aku sudah mulai bisa membaca,
dan mendengar kabar.
Aku
terhenyak, sudah sangat lama derita mereka Hatiku bertanya apakah seharusnya
aku bersyukur tidak dilahirkan di Palestina, ataukah sebenarnya mereka yang
bersyukur sudah lahir di sana??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar